Langsung ke konten utama

KEMELUT DI CAKRA BUANA 16

PENUTUP
 Sampai di sini, berakhirlah kisah petualangan Purbajaya. Tentu saja, selama berada di Pakuan, pemuda
ini semakin terbenam ke dalam kemelut berkepanjangan yang melibatkan kehidupan politik dan intrik
pribadi dan itu semua telah dikisahkan dalam episodeSenja Jatuh di Pajajaran yang telah dimuat harian
ini beberapa waktu silam.
 Sekadar mengingatkan kembali. Di Pakuan ini Purbajaya memang berhasil menjadi utusan Carbon yang
baik namun gagal dalam melawan hasrat hatinya. Di puri Yogascitra dia tidak bisa menepis perasaan
cintanya terhadap Nyimas Banyak Inten. Dan karena kemelut cintanya ini, Purbajaya akhirnya tewas
mengenaskan ketika nekad berusaha akan membunuh Sang Prabu Ratu Sakti karena raja yang penuh
ambisi tapi berjiwa romantis ini telah meminta Nyimas Banyak Inten sebagai selir terkasih.
 Peristiwa kematian Purbajaya ini sudah barang tentu amat mengecewakan semua orang, termasuk pula
Ki Rangga Guna yang selama itu tidak habis-habisnya memperingatkan pemuda itu agar sanggup
melawan musuh di dalam hatinya sendiri.
Ki Sunda Sembawa berhasil memenuhi ambisi pribadinya dalam menyerang Pakuan. Namun demikian,
dia gagal mencapai cita-cita merebut negri sebab dalam pertempuran mati-hidup di Bukit Badigul, Ki
Sunda Sembawa tewas di tangan para perwira Pakuan yang tangguh (baca episodeSenja Jatuh di
Pajajaran ).
 Sementara itu, selang beberapa tahun kemudian, giliran Raden Yudakaralah yang membawa pasukan
pemberontak untuk menyerang Pakuan. Namun sama seperti pamannya, dia pun mengalami nasib naas,
tewas dalam peristiwa penyerbuan itu (baca episodeKunanti di Gerbang Pakuan )
 Namun demikian, pemberontakan demi pemberontakan datang silih berganti mendera Pajajaran dan
sejauh itu masih bisa ditepis oleh orang-orang yang masih memberikan kesetiaan penuh kepada negara
seperti yang dilakukan kelompok Ki Yogascitra misalnya. Hanya saja, peperangan yang kerapkali terjadi
telah menyebabkan kekuatan negri yang berusia ratusan tahun itu kondisinya kian melemah jua. Pajajaran
semakin terpuruk ketika pasukan dari Banten untuk ke dua kalinya melakukan penyerbuan ke Pakuan
pada tahun 1567 Masehi. (baca episodeKunanti di Gerbang Pakuan ).
 Ketika kau dikalahkan
maka hatimu sakit penuh dendam
namun ketika kau menang
kegembiraan tidak sempurna
sebab yang kau kalahkan
hatinya pun sakit penuh dendam
maka berbahagialah
orang yang mencapai kemenangan
tanpa mengalahkan
dia tidak menyakiti
namun juga
tidak disakiti
 TAMAT
 Bandung Juni 1996

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kitab Mar'atus sholihah

  Cari Keripik pisang klik disini MAR'ATUS SHOLIHAH           الدنيا متاع وخيرمتاعهاالمرأةالصالحة (رواه مسلم) Dunia itu perhiasan,dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita yang baik budi pekertinya (HR.Muslim) PANDANGAN UMUM ·        Wanita adalah Tiangnya Negara,maka apabila wanita itu berperilaku baik maka Negara itu akan menjadi baik,begitu pula sebaliknya,apabila wanita itu berperilaku buruk maka Negara itu akan menjadi buruk ·        Wanita yang Sholihah/baik harus selalu konsisten mencari ilmu,karena dengan ilmu kita akan di hormati oleh masyarakat dan selamat di dunia dan akhirat,terlebih ilmu agama dan yang berhubungan dengan wanita ·        Wanita yang baik,wajib (Fardlu 'ain) mempunyai jiwa tauhid dan iman yang kuat supaya tidak gampang terpengaruh,ibarat bangunan,tauhid merupakan pandemen/pondasinya, maka apabila pondasinya kuat bangunan itu tidak akan mudah roboh ·        Wanita sholihah harus mempunyai Akhlak/budi pekrti yang baik,baik itu kepada orang tua,suami,g

Aan Merdeka Permana

Cari Keripik pisang klik disini Aan Merdeka Permana merupakan pemenang penghargaan Samsoedi pada tahun 2011 dari Yayasan Kabudayaan Rancage, untuk novel sejarahnya Sasakala Bojongsoang. Seorang jurnalis yang lahir di Bandung 1950, telah bekerja sebagai editor untuk Manglé, Sipatahunan, dan Galura. Selain menulis untuk keperluan jurnalistik beliau juga menulis cerpen dan puisi.  Buku-bukunanya yang pernah terbit kebanyakan bacaan anak dalam bahasa Sunda Kedok Tangkorék (1986), Jalma nu Ngarudag Cinta (1986), Andar-andar Stasion Banjar (1986), Muru Tanah Harepan (1987), Nyaba ka Leuweung Sancang (1990), Tanah Angar di Sebambam (1987), Paul di Pananjung, Paul di Batukaras (1996), Si Bedegong (1999), Silalatu Gunung Salak (6 épisode, 1999).

Mengenal Larry Tesler, pahlawan penemu fitur "copy-paste"

Larry Tesler, penemu konsep cut, copy, paste pada komputer meninggal dunia di usia 74 tahun pada Senin (17/2). Namun, penyebab kematian belum diungkap sampai hari ini. Tesler lahir di New York, Amerika Serikat pada 24 April 1945. Ia merupakan lulusan Ilmu Komputer Universitas Standford. Tahun 1973 Tesler bergabung dengan Pusat Penelitian Alto Xerox (PARC), di mana dia mengembangkan konsep cut-copy-paste. Konsep ini difungsikan untuk mengedit teks pada sistem operasi komputer seperti dilansir The Verge. Tujuh tahun kemudian, pendiri Apple Inc yakni Steve Jobs mengunjungi kantor PARC dan Tesler ditunjuk menjadi pemandu. Lihat juga:Fernando 'Corby' Corbato, Penemu Password Komputer Meninggal "Jobs sangat bersemangat dan mondar-mandir di sekitar ruangan. Saya ingat betul perkataan Jobs saat melihat produk besutan PARC, 'kamu sedang duduk di tambang emas, kenapa kami tidak melakukan sesuatu dengan teknologi ini? Kamu bisa mengubah dunia,'" kata Tesler sa